Wednesday, September 28, 2005

anak kecil di keluarga yang keras

suatu ketika saya melihat seorang anak kecil mungkin bisa dibilang klas 5/6 SD
Dia berada dalam keluarga yg keras
sedikitpun dia salah pasti dia mendapat hukuman dari orang tuanya tanpa segan-segan
Dia pasti dicambuk dengan cambuknya yg sudah begitu terbiasanya dipakai oleh bapaknya untuk mencambuk hewan peliharaannya.
Sedangkan si ibu dengan tangannya yg sudah terbiasa bekerja keras mungkin membuat cubitan
yang dia berikan kepada anaknya tadi bener2 membuat si anak ga berdaya.
Dia selalu dikekang ini dan itu sampe2 dia kluar rumahpun harus diam2 diawasi oleh orang tuanya
itulah salah satu cara orang tuanya mendidik anak agar bisa menjadi anak yang sesuai dengan keiingan orang tuanya ...baik pasti
Tapi.....karena kekangan tersebut membuat si anak mencari2 waktu untuk bisa pergi
untuk mencari suasana yang mungkin bisa lebih membuat dia nyaman

Suatu ketika di saat ibu dan bapaknya ga ada
Dia sore2 pergi mengikuti kemana kaki melangkah
Begitu dia sampe di depan suatu bangunan kecil itu dia berhenti sejenak
Dia sampai di mushola
Dia melihat ada beberapa ibu2 dan bapak2 sedang mendengarkan ceramah dari seorang ustad
Dia begitu tertarik
akhirnya , dia menuju bangunan kecil itu.
Dia memasuki bangunan kecil itu dengan hati penuh bimbang
dan ketika itulah salah satu ibu menyuruhnya masuk.
Dia sangat senang sekali dengan keramahan mereka.
Dia pengen sekali mendengarkan apa2 yang dikatakan ustad tadi
dia begitu tertarik dengan tema yang disampaikan oleh ustad tersebut.
Yaitu tentang "sholat"
Dia begitu tertarik ketika ustad tadi menjelaskan betapa wajibnya sholat betawa indahnya hidup jika kita dekat dengan sang Pencipta.
Dia pengen sekali langsung memraktikan sholat
Walaupun hanya dengan mengucapkan basmalah
Karena kata ustad tadi jika belum bisa mengucapkan bacaan2 sholat maka kita diperbolehkan membaca basmalah.
Tapi ..seketika anak itu sedih
Dia belum punya rukuh.
Karena begitu semangatnya si anak tadi
seorang ibu menghampirinya
Ibu tadi mengajak dia ke rumahnya.
dia senang sekali diberi rukuh.
Dia loncat ke sana kemari.
seiring waktu berjalan.........
orang tuanya melihat perubahan si anak tadi.
karena orang tuanya selalu menuntut dia selalu mendapat juara satu
dan karena cawu kemaren dia mendapat juara dua.
maka perubahan itu dijadikan sebagai alasan klo penyebab kegagalan anaknya mendapat juara satu adalah karena dia sudah mulai rajin pergi ke mushola.
dengan keberanian dia ..karena memang selama ini dia selalu nurut dengan orang tuanya maka
diapun mengatakan dengan tega " tidak kok bu, itu karena kemaren saya kurang belajar.dan karena sekarang saya akan buktikan klo penyebab nilai saya turun bukanlah karena saya sering ke mushola, dan saya ingin nanti jika saya mendapat juara satu maka saya diperbolehkan melanjutkan mengaji di mushola"
akhirnya si ibu tadi memperbolehkan si anak dan dia hanya ingin nantinya dia mendapat juara satu.

Dia sedikit sekali bermain dengan teman2nya.
dia sudah merasa kesepian.tapi sering kali ibunya melarang bermain dengan teman2 tetangganya karena orang tuanya menganggap anak2 sana kebanyakan nakal2 dan tak mau diatur dan dia tidak ingin melihat anaknya ketularan.
Dia selalu diawasi.
suatu ketika dia pergi ke t4 temennya untuk bermain2 karena lama banget dia tidak bermain dengan temen2nya
tapi karena si ibu tadi ga suka klo anaknya makan di t4 tetangganya
maka