Tuesday, December 05, 2006

Yang Terdalam Untuknya

Mata gue masih keriyip2 alias belum genap nyawa gue menyatu. Sengaja memang gue letakkan HP di dekat tempat tidur, kalo sewaktu2 keluarga gue telp. Wah, ada banyak sekali SMS, dalam hati gue. Gimana tidak mpe ada pesan no space for new messages. Ternyata SMS dari orang yang sama. Meski nomornya ga ada di list, gue tau benar siapa yang megang tu nomor.

Kartunya dah ada di tanganku. Sekarang terserah dirimu. Nyoba2 menghalangiku, maka liat saja nanti!!! Bahkan mungkin kau ikut2an ga bakaln kembali menginjakkan kaki ke bumi!!!”.

Gue mengernyitkan dahi. Sebenernya sih dah biasa kalo dia SMS kayak gitu. Cuman biasanya mencoba nyari hati gue. Ada yang aneh dengan SMS kali ini. Coba gue baca lagi. Anehnya lagi, biasanya tu orang, sukanya ngasih gue nasihat2 untuk kebaikan. Kali ini ada yang lain. Yah, mungkin dia minta supaya gue tetep waspada, satu2nya cara ya gue dikasih seabrek nasihat2nya.

Reflek, gue bilang dia orang aneh. “aneh”, ya memang. Sekali ngancam, sekali nasihatin gue. Memang aneh!
Males kalo gue respon orang kayak gitu.bertubi2 dia SMS ancaman yang pasti banyaklah, dengan versi yang berbeda2. dan diakhiri dengan kata manis bahwa dia tak akan berbuat apa-apa kalo gue ga macem2.

Tetep gue tak merespon. Males. Di HP cuman SMS dr orang yang sama dah menuh2in aja. Mungkin dia sudah ga sabar juga. Lama2 dia mencoba telp gue. Males, tetep ga gue angkat. Tak pikir2, nyoba gue angkat meski tanpa kata. Biar dia tau rasa gitu. Hihihi…
Hari demi hari, kubiarkan dia berbuat semaunya. Jelas2 dia cowok. Dan itu dah bikin gue kesel and terganggu. Apapun adanya, gue mbela mana yang benar. Kubiarkan dia kehabisan ide buat ngancam gue. Toh gue ga tau batang hidungnya, mukanya, matanya atopun yang lain. Kadang kasian juga, darimana dia dapet diuit buat beli pulsa? Gue tak mau tau. Yang pasti, keluarga belum banyak rizki. Mungkin itu yang paling bijak gue katakan. Orang2 nekat biarlah. Toh, gue nasihatin juga tak mempan. Nasihat ga mesti harus kata2 khan. Kubiarkan, kalo itu bisa lebih baik. Gue berpikir bahwa dia sangat “bodoh”. Apa yang dia lakukan sungguh2 membodohkan diri sendiri., tak bermoral, jauh dari agama.

Setelah bener2 seorang penipu kelas kakap. Kenapa gue bilang kelas kakap. Mungkin lebih halusnya, penipu ulung. Wah, pasti dia sudah merasa kalah. Tak lagi ngancam2 yang membuat gue geli lagi. Sebenernya gue merasa ngeri juga. Orang nekat akan melakukan apapun terhadap mangsanya. Yang pasti gue bukan mangsanya, cuman guelah yang mengetahui strategi tipuannya. Jelas, gue sebagian dari targetnya.

Tak lama, mungkin setelah semuanya sudah terbongkar. Gue berharap dia akan sadar. Ga taulah, tapi dia ternyata masih menyimpan nomor gue ato mang sudah hafal gue tak tau. Dia masih suka ngasih gue nasihat. Masih membuatku tersenyum dan terkadang geli juga tertawa, walau akhirnya kalau tak enak kubaca kuhapus lagi.

Tuhan…
Hamba mohon,
Semoga dia bisa mengerti arti sejati hidup di bumi
Sebuah hidup yang tak cukup dihiasi dengan nikmat yang dipaksa untuk hadir dengan pencarian yang tak syar’I

Kini hamba mohon kepadaMu…
Hamba masih berharap ketika nasihat2 yang masih dia kirimkan melalui Hp gue, bukan jadi renungan buat gue, tapi juga dia dan akhirya dilaksanakan.

Tuhan…
Hamba tau, semua yang ada dalam dirinya sekarang ini adalah ujian dan cobaan, hamba mohon Ya Allah, mudahkanlah dan jernihkanlah semua pikiran2nya untuk melakukan semuanya di atas jalanMu. Ujian dan cobaan yang ada padanya, bukan menambah keingkaran kepadaMu, Ya Allah…

Tuhan…
Dengan penuh kepasrahan, lindungi pula hamba dari kejahatan2 yang membuat hamba melupakanMU..
Hamba mohon kemurahan dan kemudahan rizki untuk dia , Ya Tuhan…
Agar dia tenang dalam hidup, agar akhirnya dia tau apa arti sebuah pengorbanan yang sejati. Arti bahwa semua ada karena ada yang Sang Maha Kehendak.
Hamba mohon, bukalah hatinya untuk meneguk lagi nikmat Islam, nikat Iman, nikmat yang selama ini masih maya menurutnya,

Ya Allah,
Selamatkan hidupnya…
Matinya…
Akhiratnya…
Juga hambaMu ini
Amiiin…

Untuk orang yang jauh disana
Semoga di sana, Allah memberikan hidayah kepada seluruh keluargamu
Amiiin…
Salam…

Hati hati temen.....

Keresahan telah merundung kalbu. Saat iman berliku. Saat iman mengikuti trend turun, layaknya penjual es di musim hujan. Ah, mungkin itu masih mending. Hati manusia yang mudah bolak balik, dan terombang ambing. Apalagi saat cobaan dan ujian datang.
Bersimpati pada lawan jenis, itu ga aneh dan sudah biasa. Sudah menjadi fitrah manusia cenderung dengan lawan jenisnya.

Aktivis dakwahpun berhak untuk itu. Tapi, kapan, dimana, bagaimana dan untuk siapakah itu yang harus dimengerti. Meski kadang tanpa sadar, banyak yang mudah terjebak olehnya.
Keresahan dan kegundahan sodara kita telah bercerita. Berjubel kata-kata puitis dan rayuan telah menggodanya. Mungkin bagi mereka yang tak mengerti, ah itu kan hal biasa. OK, itu memang biasa, tapi bagaimana menyikapinya. Bisa dibilang terlalu berlebihan dan amat sangat ga penting banget. Menunjukkan kalau diam-diam mereka sudah lama saling ber”komunikasi” tentang hal-hal di “luar”.

SMS manja, SMS iseng, SMS ga penting kadag kala membuat orang geli. Kok bisa ya, dia kan ikhwan, dia khan akhwat. Memang dia ga ngerti po? Yah, tentu itu pertama kali yang terpikir mungkin.

Taukah wahai para lelaki, rayuan tak jauh dari mulutmu, dengan pujian saja seseorang bisa dengan mudah mengambil hati kalo si lawan tak tebal iman. Apalagi sifat lelaki yang suka memaksa dan ga mau nyerah sebelum apa yang dia inginkan tercapai. Bagus juga ya sifat itu, tapi kalo sifat menyimpang gimana jadinya?

Cinta sebelum nikah adalah cinta maya, cinta yang hanya menyiksa batin dan menodai hati. Jangan biarkan dengan nyata2nya kamu terjebak dan akhirnya jatuh ke dalamnya kalau dirimu sendiri saja belum siap terjatuh jangan main-main dengannya.

Ini memang penyakit yang tak asing bagi aktivis dakwah. VMJ ya dari dulu memang sudah tak aneh lagi mendengarnya.
Menyegerakan memang bukan berarti tergesa-gesa, tapi apakah dirimu sendiri rela menikah cuman gara2 nafsu semata. Bukannya kamu menikah, punya cita-cita besar untuk umat.
Cinta adalah berkah dan anugerah, tapi bisa jadi musibah tergantung si aktor memainkan peran cinta itu sendiri.

Untuk saudariku yang kucintai karenaNya…
Bersabarlah, kalopun dia jodohmu tak akan kemana
Perbaikilah diri untuk berusaha menjadi wanita sholehah
:)