Friday, May 05, 2006

Mengikis malu yang berlebihan pd anak ~~~Mutiara Keluarga

"Malu adalah sebagian dari iman".
"Malu adalah emas"
Itulah yang sering kita dengar bukan??? malu adalah sebagian iman. malu adalah emas. Tapi, sudahkah kita tau bener yang dimaksud malu yang tersirat dalam kalimat tersebut.
Malu ternyata bisa diajarkan ya. Mulai dari kecil yang berarti orang tua juga ikut berperan dalam perkembangan anak. Bagaimana ketika kita tanpa sengaja mengajarkan rasa malu kepada anak. Kita lupa ternyata yang kita ajarkan kepada anak ternyata melemahkan keberaniannya. Kita lupa tidak dengan mudah kita mengajarkan keberanian kepada anak. yang terjadi malah sebaliknya. Anak malah mendapat julukan si pemalu dari orang-orang sekitar. Dan apakah anda akan membiarkan begitu saja???
Semua orang pasti ingin anaknya pemberani. So, pemberanipun jangan terlalu menggebu-gebu keberaniannya alias membuat dia sombong atau bahkan meremehkan temennya.
Gimana cara efektif untuk membuat anak tidak mendapat predikat si pemalu atau bagaimana cara mengatasi anak yang sedikit-sedikit malu.
Pertama, memeri contoh atau menceritakan kepada si anak tentang pengalaman sewaktu dulu ketika kita malu. Bagimana cara mengatasinya. Bagimana cara melawan rasa malu karena orang tua di mata anak merupakan sosok hebat yang bisa dijadikan contoh oleh anak2nya. Usahakan agar anak bisa menepis rasa malu itu.
Kedua, Empaty. Usahakan bicaralah dari hati ke hati kepada si anak. Tampakkanlah simpaty kepada anak2. Dengan begitu kita akan bisa mengetahui isi hati anak keinginan anak .
Ketiga, Jangan menjuluki anak sendiri dengan julukan si "pemalu". biasanya sewaktu kita bersama tetangga, lagi arisan atau kumpul2. waktu itu juga sering kita mengajak anak untuk bersama-sama mengikuti aktifitas kita. Ketika ada orang lain yang berkata, "wah, adek siapa neh. kok kayaknya malu-malu gitu ya.". Haruslah kita membelanya, jangan malah membenarkan julukan itu. misal, dengan jawaban. "iya, memang dia kalau ketemu dengan orang yang belum dikenal dia agak malu. Tapi, kalau udah kenal. wah, dia ramah banget loh". atau lainnya yang itu tidak membenarkan julukannya. jangan malah berkata: "iya, memang dia pemalu banget kalau ketemu orang ". Pernyataan ini akan didengar oleh si anak. sehingga, si anak malah akan bisa2 menjadi pemalu beneran karena pernyataan itu berarti menempatkan posisi anak sebagai si pemalu beneran .
Keempat, model yang baik. Gimana kita memberikan model kepada si anak dengan baik. dengan keteladanan sehari-hari yang memberikan kesempatan kepada si anak untuk berkreasi mengasah kemampuannya ditambah membangkitkan keberaniannya dari situ kita dengan sedikit-demi sedikit bisa mengikis rasa malu si anak.
Kelima, memasukkan anak di lingkungan yang baru. Ini sangat penting, Ketika kita mengajak anak berbaur di lingkungan baru, misal di rumah tetangga. Mungkin, memang pertama dia akan kaku karena tidak mengenal ini dan itu. Tapi, setelah beberapa hari beberapa minggu. Sedikit demi sedikit dia akan mengenal lingkungan sekitar dengan baik. Orang tua haruslah mendorong anaknya untuk bisa mengajak ke lingkungan itu tanpa bersi keras untuk memuncakkan keberaniannya dengan seklaigus.
Keenam, bergaul. Ajaklah anak anda untuk bergaul dengan teman-teman sekitarnya. Dengan bergaul itu, dia pastinya akan beradaptasi dengan temen2nya. Dia akan semakin mengenal dan lama-kelamaan akan terbiasa bergaul dengan siapa saja. Do, ketika dia bertemu dengan orang asing alias orang yang tak dikenal sebelumnya pastilah dia dengan mudah akan bisa beradaptasi. Ini juga perlu memilihkan teman bergaul yang baik. Karena teman itu memperngaruhi juga terhadap kepribadian si anak. sehingga, dia suatu saat ketika berteman dengan orang yang kurang baik seumpama dia akan lebih bisa menyeleksi mana-mana yang baik dan mana-mana yang buruk. Di sini orang tua juga ikut berperan. INgat!!!
Ketujuh, usahakan memuji anak ketika dia mencapai keberhasilan. Di sini tidak asal memuji. Karena bisa aja anak mikirnya pujian berarti sebaliknya yaitu makian atau cercaan yang malah melemahkan semangatnya. Pujian ini pun kalau berlebihan bisa mengakibatkan dua hal. Yang pertama, melemahkan anak. karena itu tadi bisa saja pujian tersebut adalah celaan karena saking berlebihannya. Kedua, kesombongan, karena terlalu berlebihan anak yang tidak bisa memanage pujian tersebut menganggap dia sudah paling hebat. Ketiga, menghilangkan kreasi, anak jadi semakin males untuk mengembangkan bakat kreasinya karena apa yang telah diperolehnya udah dipuji lebih buat apa yang lebih baik? so, ibu-ibu berhati2lah untuk memilih pujian yang tepat untuk anak. Kalau cukup bisa dibilang " kamu hebat nak" jangan sekali-kali katakan " kamu hebat sekali nak"
Kedelapan, kasih waktu luang untuk berkreasi. memberi kesempatan kepada anak untuk berkreasi sangat penting. Anak akan terasah kemampuannya untuk bisa menciptakan hal-hal baru di sekitarnya. bisa mengasah otaknya dan bisa berpikir lebih tajam. Berilah fasilitas yang diperlukan oleh si anak untuk berkreasi. Berilah yang terbaik untuk si anak.
Kesembilan, Jangan terlalu memanjakan si anak. Anak yang dimanja. Dia akan tergantung kepada orang taunya. Dia akan males untuk mengembangkan potensinya. Dia bisa2 ketika kita tidak bersamanya dia tidak bisa mandiri. Misal, biasanya dia bersma ibu kemana-mana dia ketika sendirian ada kemungkinan dia malu untuk bertemu dengan orang lain karena kebiasaanya itu. Bahkan mungkin, dia tidak mau berbicara dengan orang lain
Kesepuluh, Jangan terlalu khawatir pada anak. Ketika misal kita meninggalkan anak sendiri di rumah. jangan terlalu membuat peraturan ini dan itu yang memberatkan anak dan menakut-nakuti anak karena kadang kita tak sengaja membuat anak menjadi penakut. " Nak, nanti ga boleh bermain gelas-gelas ini loph, ga boleh keluar rumah, nanti ada hantu mau. dan sebagainya" yang terasa sangat menghakimi anak seolah-olah.
Malu yang berlebihan itu bisa dikikis dengan setahap demi setahap tapi pasti. Jangan terlalu pelan dan jangan terlalu cepat atau terlalu kuat mendorong si anak.
Mengajarkan kepada si anak salam dan sapa, berjabat tangan dengan orang yang ditemui. Ketika bertemu dengan orang lain. dari hal-hal kecil seperti menyebutkan namapun bisa membantunya. Peranan orang tua jangan lupa, ini dominan juga.
Terapkan : senyum, salam, sapa, sopan dan santun ( 5S)
"Malu adalah sebagian dari iman dan malu adalah emas " itu bener.
selamat berjuang!!!
( maaf kalau kata-katanya banyak diulang !!!)
kejar waktu :D:D:D

No comments: