Malam minggu itu..seorang temen pengen banget cerita. Dia ceritakan perjalanannya selama ini. “aku waria” , tegasnya. Aku bener2 kaget. Jiwanya bener2 menunjukkan seorang wanita. Dia lembut, perasaanya halus, penyayang pokoknya ce banget. Karena “waria” itulah yang membuat dia ga dianggep sodara. La gimana lagi??wong ortunya aja ga nganggep!!!...sedih!!!..ya pasti!!!.
Dia seperti anak yang ga keurus. Dia merasa beruntung banget ada seorang yang memberikan suatu tempat untuk tinggal di sana. Dia mau ngelakuin apapun asal tiap kesehariaanya bisa makan dan minum.
( laen setting). Tiba2, setelah beberapa tahun, bapaknya pengen ketemu dengannya. Beliau pengen ketemu dan meminta maap kepadanya. Beliau merasa telah mencampakkan dia. tapi apa daya beliau lagi sakit parah dan istrinya ga mbolehin beliau ketemu dengannya.
Beberapa hari kemudian, dia mendapat kabar. Bapaknya meninggal!!!. Dia sock berat!!! Dia pengen ketemu dengan bapaknya. Dia menemani sampe pemakaman bapaknya. Karena sampe saat itupun dengan suasana duka seperti itupun ibunya ga mau nerimanya untuk tinggal bersama keluarga.
Dia temuin secarik surat di kamar waktu kecilnya. Kamar itu penuh debu karena tak ada satupun yang nempatin kamar itu.
“ Nak yang kusayang. Bapak kangen sama kamu. Bapak pengen ketemu denganmu nak. Jadilah pria sejati. Pria yang bertanggung jawab thdp keluargamu. Pria yang bermanfaat bagi siapapun. Tunjukin kalo kamu bisa!!! Maapkan aku nak!!.
Betapa dia ga bisa tahan air matanya. Dia sangat mencintai keluarganya.
Inget tekadnya dia: “ aku akan tunjukin ke semua orang kalo waria ga bisa disepelein, waria bisa jadi harapan!!!”…………….
Maap temen…Aku ga bisa bantu kamu. Aku hanya bisa doakan kamu. Tetep smangat!!!
No comments:
Post a Comment