Sunday, April 23, 2006

barang yang disayangi.....

Di semak-semak sbelah rumah, Rani menemukan sebuah bros yang cantik sekali
ada permatanya di tengahnya,wew...itu membuat Rani ingin sekali memilikinya.
Tapi, sayang itu bukan miliknya.
"wew....cantik sekali brosnya. Siapa yang punya ya?? setauku ibu ga punya accesoris kayak gini. aku tau betul apa yang dipunya ibu..."
Kemudian ditemuinya Ryan mengusik semak-semak di tempat sebelahnya deket dengan Rani.
"Aduuuh..Rani. Taukah kamu dengan bros dengan permata di tengahnya??? itu barang kesayanganku. Hiks3...". Terlihat raut muka yang sedih karena Ryan tidak menemukan bros kesayangannya.
"aku ga tau Ryan..."
"Mana mungkin Ryan punya bros bagus seperti itu. enggak mungkin!!! mesti dia nyuri punya orang lain. "( dalam hati Rani ga percaya)
rupanya Rani telah berprasangka buruk terhadap Ryan. Dia ga percaya Ryan bisa memiliki bros secantik itu lagian kan dia cowok. mana mungkin???
dengan wajah layu, dia meninggalkan Rani karena dia percaya sama Rani karena Rani dikenal dengan anak baik.
Di lain pihak Rani menyembunyikan dan menyelipkan bros itu ke lemari bajunya. Biar nanti kalau sudah ketemu orang yang kehilangan maka dia akan mengembalikannya.
" Rani...ayo kita ke tempat Pak Ahmad, Ryan temenku sakit seminggu ini, makanya dia ga masuk seminggu ini. Dia tidak mau makan sedikitpun karena masih memikirkan brosnya yang hilang itu. Bros itu peninggalan ibunya sebelum meninggal. Makanya Bros itu adalah brois kesayangannya...", kata ibu Rani kepadanya.
dalam hati Rani, "Hah, jadi itu bener bros punya Ryan. astaghfirullah. Aku telah buruk sangka kepadanya. Ya Tuhan ampuni saya, kasihan si Ryan.pasti dia sedih sekali...."
Seketika dia mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu saat dia kehilangan boneka kesayangannya. Dia sangat sedih sekali, bahkan mungkin hampir sama dengan yang dialami oleh Ryan sekarang ini.
"loh, kok malah bengong, sayaaang"
"i..i...i..bu, sebenarnya brosnya aku simpan. aku pikir itu tidak punya Ryan...,Rani minta maaf bu. "
ibu memandang Rani dengan senyuman. Dia ngerti maksud anaknya..
"hmmm..yuk kita sekarang ke tempat pak Ahmad!!!"
menganggukkan kepala tanda setuju....
Ryan terlihat lemas sekali karena seminggu tidak mau makan, pak Ahmad samapi lelah merayunya. Melihat ada Rani dan ibunya. Wajah Pak Ahmad bersinar-sinar. sesegera Pak Ahmad mengambilkan kursi buat mereka.
"silakan duduk bu, terima kasih sudah menjenguk anak saya Ryan."
"rani sebenernya memang malu. karena dia merasa bersalah sekali, akhirnya ia memberanikan untuk ngomong kepada Ryan .
"Ryan, apakah ini brosmu???, aku menemukannya di semak-semak."
sketika pak Ahmad langsung cling bersinar melihat-lihat bros itu ternyata memang punya Ryan.
"wah,,,Ryan coba lihat.ini brosmu yang hilang. Ini Rani yang nemuin"
Ryan senaaang sekaliii. Dia langsung serasa sehat. dan berterima kasihlah dia kepada Rani.
" Rani, terima kasih ya..Kamu sudah menemukannya..."
"iya, sama2 Ryan".
rani sangat malu. Di samping, ibunya melirik tanda Rani disuruh jujur kepada Ryan.
"itu Ryan, kemaren waktu Ryan ke semak-semak deket rumah mencari bros. "
"oh ya??...oooo...waktu itu ya. kok ga bilang kalo udah kamu temukan??"
"itu aku kira itu tidak punya Ryan", semakin malu...
"terima kasih Rani, kalau yang nemuin bukan Rani mungkin sudah tidak dibawanya dan tidak dikembalikan lagi. terima kasih ya..."
rani semakin malu lagi.....

No comments: