Saturday, April 29, 2006

uang???

Sekalipun uang bukan segalanya, tapi uang memang penting. Setiap orang pasti membutuhkannya. Apakah itu untuk kehidupan sehati-hari ataupun untuk melancarkan aktifitasnya, modal usaha dan masih banyak lagi uang dibutuhkan. Jadi, kalau ada orang yang kesehariannya mengejar uang karena mungkin dia tau bahwa uang sangat diperlukan. Apapun itu sangat sekali dibutuhkan. Cumin kurang tau apa yang lebih dituntut lagi untuk kehidupan setelah kehidupan dunia kelak. Ingat ga temen-temen dengan lagunya “Colekat” yang berjudul uang. Uang bisa membuat kita mabuk kebayang, uang bisa melupakan segalanya. Aku suka loh lagunya:D:D:D. bukankah kita jangan hanya mencari dan mengejar kehidupan duniawi saja kan prend. Dan sangat-sangat diharapkan dan diwajibkan ketika banyak rizqi yang kita peroleh dariNya untuk diberikan sebagian darinya kepada orang yang berhak mendapatkannya. Subhanallah, kalau kita mulai dari saat ini bisa mempraktikannya Harta, kedudukan, keluarga dan lain-lainnya yang diberikan kepada Allah adalah suatu amanah, suatu ujian.

Dapat kita lihat dalam kehidupan orang-orang di sekitar kita. Kadang aku berpikir, ya Tuhan hambaMu ini jauuuuh sekali beruntung dibandingkan dengan orang-orang yang ada di luar sana, mereka anak jalanan, pengamen, peminta-minta di sekitar jalan yang banyak kita temui waktu kita jalan mungkin, di bus-bus, terminal dan tempat umum lainnya. Coba kalau kita keluarkan sedikit uang yang ada di kantong kita. 100 rupiah sekalipun, terlihat mereka sangat senang, dan membalas kita dengan senyum manis mereka, dengan keramahan mereka , ditambah lagi mereka mendo’akan kita. Subhanallah, bukan lagi kita pikir, buat apa sih mereka minta-minta gitu,kan mereka bisa usaha ini itu, itu namanya mereka ga kreatif, buat apa sih mereka ngamen2 berisik tau???, baru anak kecil udah ngamen, udah minta-minta, nanti gedenya gimana???. Sering banget kita denger dari sana- sini tentang itu. Yup, begitulah warna hidup. Apakah kita kurang bersyukur, suka merendahkan dan tak mau sedikitpun berbagi kepada orang yang berhak mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Betapa kita merasa yang paling ngeh, paling hebat setelah kita mendapatkan hasil yang kita inginkan tanpa sedikitpun ingat bahwa dibalik semua itu juga atas pemberianNya. Dia tak rugi kalau kita melupakanNya, tapi kita??? Kita bagaimana, padahal itu semua dariNya. Semudah itukah??? Dulu aku mikirnya duit yang mereka peroleh ( missal anak2 jalanan tadi, yang telah susah payah mereka peroleh, semua akan masuk apda kantong mereka. Ternyata tidak!!! Mereka mesti meyetorkan sebagian kepada si Bosnya. Wew, seperti itukah, pantes aja waktu kita minta alat ngamennya ( berupa tutup bekas minuman yang dilubangi dan dibuat sedemikianrupa menjadi yang lebih unik layaknya sebuah alat musik ) ternyata tidak boleh karena mesti mereka akan dimarahin si Bosnya tadi. Hah!!! Yah namanya dulu aku blom tau kehupan seperti itu..

Kelemahan ekonomi memang ujian. Barang siapa yang mau sabar dan bersyukur insyaAllah akan mendapatkan yang tebraik dariNYa. Tetapi sebaliknya, bisa aja ketika Allah menguji kita dengan kesulitan mungkin malah membuat kita melakukan hal-hal yang dilarangNya. Mencuri, merampok, main, ato yang lainnya yang pasti malah membuat kita ke jalan kemaksiatan. Aku bener-bener teriris waktu temen mendatangi sebuahkeluarga. Keluarga dengan RSSS….( Rumah Sangat Sederhana Sekali…..) dengan ukuran cuman 4x4, dengan alas tanah yang masih basah-basah karena memangjenis tanahnya yang susah sekali kering dan menjadi lembab itu, apalgi kalo waktu ujan. Waah, kayak ga rumah semua basah semua, dengan kamar mandi, kamar tidur dan dapur campur jadi satu. Kehidupan keluarga itu memang aku nilai yang masih sederhana, apalagi dengan 3 anak-anaknya yangmasih imut-imut itu membuatku semakin gemes aja. Mereka seharusnya mendapatkan pendidikan yang lebih layak, tidak seperti itu, mereka tidak sedikitpun menyentuh sekolah. Wewww… betapa bersyukurnya aku…Terima kasih ya Allah. Gimana enggak, mereka aja untuk mencukupi kehidupan sehari-hari aja masih susah.
Ketika itu, dirumah cuman tinggal ibu saja. Ketiga anaknya sedang asyik bermain-main. Wagh!!! Kagetnya, kita bukannya disambut dengan baik, api malah ibu itu dengan mimic yang kurang menyenangkan membawa golok dan sesegera pengen membunuh dan mengancam kami mungkin. Katanya, jika kita berani ke rumahnya, maka tidak segan-segan akan mengusirnya dengan kasar. “ siapa kamu, mo apa kamu kesini, apa yang telah diperbuat suamiku???. Cepat pergi dari sini!!!”. Hah!!! Tangan ibu itu tiba-tiba melemah tak berdaya memegang golok yang akhirnya terjatuh itu, padahal sebelumnya telah dipegangnya dengan kuat-kuat. Wagh!!! Loh kok!!! Jadi kayak gitu??? Maksud ibu apa???

Ternyata ibu tadi rupanya selama seminggu ini cuman makan nasi putih doing. Itupun berasnya dikasih tetangga. Dia menunggu suaminya pulang dengan membawa uang banyak buat makan sehari-hari keluarganya. Kagetnya lagi, ibu itu bialng suaminya mo nyuri, mo ngrampok, mo madon, mo minum, mo main tak apalah yang penting dapet duit buat beli sembako, itupun sudah membuatku banyak bersyukur. Ibu itu tidak pernah melarang suaminya melakukan apapun dan memberikannya kebebasan padahal jelas-jelas itu melakukan hal-ha yang dilarang. Wah, masak istri membiarkan suaminya begitu, kasian juga anak-anaknya, dari kecil sudah harus menyaksikan kehidupan seperti itu. Yang bikin kesel lagi, eh ternyata suaminya menyalahgunakan kebebasan itu, ditambah kalau sudah dapat duit malah digunakan untuk sesuatu yang enggak penting sama sekali. Ya ampuuun. Bisa-bisanya itu loh !!! “ yang penting itu bukan anak dan istrinya mana mungkin dia mau mengurusi, yang penting itu buat main perempuan plus setiap hari mesti ada pulsa. Lah!!! Ternyata memang kurungan tak membuat dia jera. Ya Tuhan bukakan pintu hidayah kepadanya…amiiinn….

“Tuhan, memang ada Tuhan ??? kalau memang ada mengapa kehidupan kami seperti ini. Ini tidak adil”, tambah ibu tadi. Ya Tuhan, kasian anak-anaknya dari kecil sudah harus menyaksikan seperti itu, kehiupan yang tidak harmoni, jauh dariNya. Bukankah keteladanan, perlakuan orang tua terhadapnya, latar belakang orang tua, latarbelakang pendidikan dan keluarga juga mempengaruhi pertumbuhan mental, kepribadian dan emosinya.
Masih ingetn ga temen-temen dengan film” gerakan gereja” yang menampilkan mantan misionaris itu. Hahaha…lucu banget, aku kira itu ada dokumentenya waktu mereka maksudnya misionaris itu melakukan aksinya. Eh, ternyata setelah ditunggu-tunggu cuman omong-omong doing. Hehehe…jadi semapt ketawa gitu sama temen-temen. Hahaha……
Aku memang sebelumnya tertarik sih pengen liat filmnya setelah diceritain ma temen. Penasaran banget sih waktu itu. :D
Misionaris memang bener-bener semangat tinggi, mereka lakukan apapun untuk melancarkan misinya. Mencari jiwa-jiwa sebanyak mungkin masuk agamanya.
Dengan mudah hanya dengan aksi-aksi social, pengobatan dan pemutaran film bisa mebuat warga berbalik memeluk agamanya. Dan bahkan mereka yakin bisa mengkristenkan jateng hingga 2006. Wagh!!!
Bla…bla…bla….dah capek:D:D:D

No comments: